La Couleur De La Vie

                                       "C’est un peu de mon histoire"

In Memorial
Chat Room
My Music


Leave Your Message
Your Time Now
Vote For Me
Is My blog's content and design appealing to you to visit back again?

100% Yes!
50% Yes
Less than 50% yes
Not at all
No Comment

View Results

Weather @Depok
The WeatherPixie
Prayer Time
Visitor Counter
Live Page Popularity


Google
 
Ibu seorang pembohong
Tuesday, November 25, 2008
Pertama baca tulisan ini, rasanya ingin menyesali perbuatanku pada Ibuku saat beliau masih hidup, Mungkin aku bukan anak yang baik dan selalu melawan. Ibu, aku tidak bermaksud demikian. Aku anakmu dan sangat sayang padamu.
Ibu .... , Aku masih ingat kejadian di beberapa hari sebelum engkau dipanggil olehNYA di bulan November 2006, Saat engkau sedang diruang belakang ditemani istriku. Kau membicarakan istri dari seorang anak dokter yang sekantor dengan ibu. saat itu istriku berkata "mama, itu cuman menantunya doktor yang belajar ke Amerika. Nanti anak mama (baca: abang) sebentar lagi akan ke Luar Negeri untuk sekolah S3."
Saat itu, ibuku hanya terdiam entah dia sedang berdoa atau bahagia mendengar cerita istriku. Walaupun saat itu istriku berbohong, aku tahu istriku hanya ingin menyenangkan ibuku yang sedang sakit keras. Padahal saat itu aku belum ada niat untuk sekolah atau mendapatkan tawaran sekolah apalagi sekolah di Luar Negeri.
Andai saat ini ibuku masih ada, mungkin ibu seorang wanita yang dengan bangga melihat anaknya sekarang ini sedang belajar di Luar Negeri. Semoga engkau bahagia dialam kuburmu. Maafkan anakmu ini mama, saya akan selalu ingat nasehatmu.

Tulisan ini aku ambil disini

Sukar untuk orang lain percaya,tapi itulah yang terjadi, ibu saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya. Saya perlu catatkan segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian.

PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.
Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana. Makan minum serba kekurangan. Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan ikan asin satu keluarga. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : ""Makanlah nak ibu tak lapar."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.
Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan watu senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yang mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi. Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : "Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan."

PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.
Di awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu biasa membuat kue untuk dijual sebagai tambahan uang saku saya dan abang. Suatu saat, pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk karena ngantuk. Saya berkata : "Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.
Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata : "Minumlah nak, ibu tak
haus!!"

PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.
Setelah ayah meninggal karena sakit, selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu. Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : "Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.
Setelah kakak-kakak saya tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua. Kakak-kakak saya menyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang. Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu berkata : "Jangan susah-susah, ibu ada uang."

PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.
Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri. Kebutuhan saya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya bersama saya di luar negara. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; "Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : "Jangan menangis nak, ibu tak sakit."

Setelah mengucapkan pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk terakhir kali. Anda beruntung karena masih mempunyai ibu dan ayah. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, 'Ibu,saya sayang ibu.' Tapi tidak saya, hingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat karena biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Ibu, maafkan saya. Saya sayang ibu.....

Labels: ,

posted by Musa @ 8:45 PM   8 comments
Snow première pour moi
Sunday, November 23, 2008
Hari kamis (20 November) professeur memberitahu Samedi, 22 Novembre berdasarkan perkiraan meteo suhu dipagi hari mencapai -1 derajat celcius. Et kemungkinan hari itu akan salju.

Wah ngak sabar rasanya menanti hari sabtu, mungkin buat orang sini narcis amat ya ... tapi bagi aku ini pengalaman pertamaku, kataku dalam hati.

Pagi hari, aku sudah bangun jam 6. Tidak biasa sih bangun jam 6 pada hari sabtu. Tapi karena hari ini kebetulan kami mahasiswa Indonesia mendapat undangan dari Prof. ku untuk launch di rumahnya.



Jam 9.20 sudah berada di rumah kang Sunny, dan saat memandang bukit yang dilihat dari jendela kamarnya, tiba-tiba ada yang menarik perhatianku. Pertama dalam hati, apa ada orang yang lagi buat sobekan kertas dari atas ? Tapi aku ingin, saat ini aku berada dilantai paling atas, jadi ngak mungkin sobekan.
Makin lama, makin banyak benda yang seperti kapas. Apakah ini salju ? ..... Yes akhirnya salju pertamaku hari ini tercatat pada jam 10.20 pagi hari waktu Dijon. Tapi saljunya masih sangat sedikit, gpp yang penting hujan salju sudah aku lihat sendiri.

Labels: , , ,

posted by Musa @ 2:51 AM   0 comments
La fete de rencontre l'ensemble de Étudiants Boursier Étrangers
Thursday, November 13, 2008
Undangan dari Service des Relations International untuk mempertemukan para mahasiswa asing dari berbagai negara yang menerima beasiswa dari Pemerintah Perancis. Karena sifatnya pertemuan regional, maka pihak CROUS de Dijon mengadakan la fete (indonesia : Pesta) tersebut.
Hari ini, 13 November bertempat di cafetaria Mansart Dijon. Karena tidak jauh dari pavillon, jadi putuskan 19.15 menuju halte BUS berharap tidak lama menunggu. Dalam waktu 5 menit bus datang, dan hanya butuh waktu 5 menit sudah sampai di tempat tujuan.
Saat masuk, ternyata masih sepi .. dan emang banyak yang telat. Mungkin karena beberapa mahasiswa banyak baru pada pulang dari kampus. Sedangkan aku dari jam 6 sore sudah siap-siap berangkat.
Tidak ada istimewa acara tersebut, cuman pengantar dari direktur CROUS yang intinya mengucapkan "Bienvenu" terus beberapa informasi yang dapat selama menerima beasiswa dan beberapa program yang dilakukan oleh CROUS. untuk memeriahkan acara, ada penampilan dari group yang melalukan tarian dan nyanyian (sayangnya tidak dikenal tarian dan asal negaranya). Sebelumnya pernah menonton groups tersebut pada saat acara di lac kiir untuk mengisi acara disana.
Jamuan makan datang dari makan pembuka dengan berbagai macam roti dan kue. Sayang aku tidak bernafsu dan lebih selektif memilih makanan, karena beberapa makanan mengandung makanan yang tidak wajib aku makan. Selain itu, Makan inti dikeluarkan berupa roti dan beberapa buat beserta champagne. Sekali lagi aku males, aku cuman memilih buah nanas.
Setelah selama 4 jam, akhirnya datang juga makanan penutup, menu masih berupa roti, kue brownis dan minuman kopi dan teh. Tak lupa ada sedikit coklat. Nah kalo ini semuanya jenis makanan aku makan dan minum teh saja.

Eh hampir lupa, saat lagi duduk menikmati jus mangga sambil nonton tarian .... ternyata tangan aku dipegang oleh salah seorang penari. Terpaksa deh harus maju n nari. Padahal aku blm pernah nari, apalah bergoyang ... terpaksa dengan gaya langkahin kaki maju mundur aja selama 3 menit. Trus pamit minta duduk lagi.

Oh iya, selama acara berlangsung beberapa aku mengenal orang, ada yang dari algeria mereka lumayan banyak datang. Dari Yunani, Israel. Selain itu terlihat ada yang dari turki, cina (sempat kenalan, tapi lupa namanya) dan saat pulang ketemu dengan Hyong (moga tidak salah mengeja) dari Vietnam saat menunggu bus.

Labels: , , ,

posted by Musa @ 11:31 PM   6 comments
Foire internationale et gastronomique de Dijon 2008
Monday, November 10, 2008
Di Jakarta, Foire (bahasa Indonesia : pekan raya) sering dirayakan setiap tahun yang disebut Pekan Raya Jakarta.
Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair adalah pameran tahunan terbesar di Indonesia. Walaupun dinamai "pekan", biasanya berlangsung selama satu bulan penuh dari pertengahan Juni sampai pertengahan Juli untuk memperingati hari jadi kota Jakarta.

PRJ pertama diadakan pada tahun 1968. Sampai saat ini (2006), setiap tahun penyelenggaraannya tidak pernah terputus. Dari 1968 sampai 1991 PRJ berlangsung di Taman Monumen Nasional.

Idenya muncul atau digagas pertama kali oleh Pemerintah DKI yang kala itu dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin atau yang lebih dikenal oleh Bang Ali pada tahun 1967. Gagasan atau ide ini, karena Pemerintah DKI waktu itu ingin membuat suatu pameran besar yang terpusat dan berlangsung dalam waktu yang lama.

Pemerintah DKI waktu itu juga ingin menyatukan berbagai "pasar malam" yang ketika itu masih menyebar di sejumlah wilayah Jakarta . Pasar Malam Gambir yang tiap tahun berlangsung di bekas Lapangan Ikada (kini kawasan Monas), juga merupakan inspirasi dari Pameran yang diklaim sebagai "Pameran Terbesar" ini.

sumber : wikipedia


Bagaimana Foire International et Gastronomique di Kota-kota negara Perancis ? Berbeda dengan Indonesia Foire hanya dilaksanakan di Jakarta , selain diikuti oleh perusahaan automotif, komputer dan berbagai usaha yang bergerak dibidang Teknologi Informasi, juga diikuti seluruh provinsi yang memperkenalkan budaya, daerah wisata dan berbagai kuliner.


Kenapa saya katakan berbeda dengan Foire di Perancis?

Setiap kota menyelengarakan Foire tersebut. Sebutlah salah satunya kota Paris (info lengkap disini) atau klik disini untuk mencari Foire di kota lain. Penyelengaraan cukup sepekan alias seminggu. Disetiap Foire yang dilaksanakan di Dijon untuk tahun ini negara Thailand menjadi icon atau negara yang memperkenalkan budaya, wisata, kuliner dan lain sebagainya yang berbau Thailand.



Dijon, Minggu 9 November 2008

Dihari minggu bersama teman se Gunadarma yang sedang kuliah di Dijon berencana jalan-jalan keliling Dijon sekaligus menemani teman mas Betha yang lagi berlibur di Perancis. Mbak Yuni bersama suaminya juga mahasiwa yang lagi studi di Jerman. Informasinya sih sudah selesai, dan rencana akan balik ke Indonesia Awal tahun 2009. Nah kemarin tidak lengkap personil Gunadarma, karena beberapa teman kecapean dan ada yang lagi menyelesaikan tugas.

Acara pertama mengikuti jejak burung Hantu yang mengantarkan kita ke 22 objek wisata, lebih umumnya bangunan bersejarah di Kota Dijon yang berada di Centre Ville Dijon, namun jejak tersebut tidak selesai dan hanya sampai pada jejak yang ke 12. Waktu sudah jam 12 siang, menuju tempat favorit makanan yang halal dan Murah "Ekin Kebab". Setelah makan siang menuju tempat dilaksanakan Foire. Selama disana mengunjunggi Icon foire itu sendiri yaitu Stand Negara Thailand yang menempati satu hall sendiri. Selain itu menuju ke Hall yang berada di lantai 2 disana terdapat beberapa stand dari berbagai negara.

Distand Madagascar si Brah, melihat topi cowboy yang kebetulah aku sedang mencarinya. Maklum di Perancis jarang orang yang menjual topi cowboy. Topi tersebut pesanan kakak Ipar.

Selama 2.30 jam, waktu bertemu kembali di pintu keluar. Acara selanjutnya menuju lac kir, sebuah danau buatan di Kota Dijon. disini cuman 15 menit, kemudian menuju Darcy. Disini kami berpisah dengan Mbak Yuni n suaminya menuju rumah Debyo mengambil tas dan kembali ke Paris dengan kereta.

Labels: , ,

posted by Musa @ 5:03 AM   8 comments
Eiffel, I'm In Love
Sunday, November 02, 2008
Ini bukan kisah dalam film yang dibintangi Shandy Aulia dan Samuel Rizal, tapi kenapa titel dalam posting blog ini aku ambil karena kekagumanku pada perancangnya, insinyur Gustave Eiffel.
Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel, /tuʀ ɛfɛl/) merupakan sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.

Ketika menara selesai dibangun tahun 1889, struktur ini menjadi yang tertinggi di dunia — gelar yang dipertahankan hingga 1930 ketika Chrysler Building di New York City (319 m — 1.047 kaki) selesai. Menara ini sekarang yang tertingggi kelima di Perancis dan paling tinggi di Paris, dengan struktur tertinggi kedua Tour Montparnasse (210 m — 689 kaki), meskipun akan dikalahkan oleh Tour AXA (225.11 m — 738.36 kaki). Sumber : Wikipedia



Dijon, 31 Oktober 2008 (pukul 22.20)

Diluar angin dan hujan masih saja menguyur kota Dijon. Sejak pulang dari bermain bulutangkis di Lapangan Kampus Université de Bourgogne rencana perjalanan dimulai dari rumah Zam seorang kawan dari malaysia. Karena dari rumahnya ke Gare SNCF sangat dekat, hingga tidak perlu mesan taksi. Namun karena pertimbangan hujan dan kondisi malam itu kecapean, belum ditambah beberapa kawan pada takut kedinginan nantinya disana. Akhirnya memutuskan naik taksi dengan menyewa taksi sebanyak 2 buah dengan wa

ktu penjemputan pada jam 05.00 pagi. Akhirnya aku harus kembali ke kamarku, pengennya sih ngak tidur. Tapi mata berat banget saat menjelang jam 1 dinihari. Ditambah suhu yang sangat dingin, akhirnya aku tidur dan tidak lupa mengaktifkan alarm jam 04.00


Dijon, 1 November 2008 (pukul 04.40)

Ternyata aku tidur dengan pulas, langsung meraih jam meja samping tempat tidurku. Kaget plus langsung berdiri ambil jaket, tas, cuci muka dan pakai sepatu langsung menuju ke Pavillon sebelah Pavillon-ku karena

taksi pesanannya dialamat tersebut. Dalam perjalanan tinggal 10 meter dari taksi yang sudah menunggu, aku baru sadar bahwa dompet tidak berada disaku celana. Aku katakan harus balik, karena dompet dan paspor ketinggalan. Padahal sopir taksi yang satunya udah ngomel-ngomel karena kita dah telat 2 menit belum jalan. Sedangkan taksi sudah sampai pada jam 04.45. Dia berasumsi kalo pe

san jam 05.00 itu sudah waktunya jalan. Karena ngak sabaran, taksi tersebut kita suruh duluan. Dan yang satunya menunggu aku ngambil dompet. Perjalanan menuju Gare SNCF hanya membutuhkan waktu tidak begitu lama kurang lebih 10 menit sudah sampai di Gare SNCF. Jadwal pemberangkatan ke Paris 05.56 dan belum ada pengumuman berangkat dijalur berapa. Sambil melepas capek aku mencoba beli air mineral untuk menghilangkan haus karena waktu ambil dompet aku harus lari dalam waktu & menit harus dah balik lagi dengan jarak 100 meter antara pavillonku dengan pavillon sebelah.

Kereta mulai berjalan menuju ko ta paris. Dalam perjalanan selama 3 jam aku habis tidur-ti duran, dan sesekali bangun jika kereta berhenti di Gare. Pada jam 09.05 pemberhentian terakhir di Gare de Lyon.

Paris, Gare de Lyon 09.30
Sebelumnya pesan tiket perjalanan selama satu hari, lumayan murah cukup 3.50 € untuk Week-end. Tujuan pertama adalah Menara Eiffel dan naik sampai kepuncak Eiffel. Dengan kereta Metro dan beberapa kali naik-turun metro, selama 20 menit perjalanan dengan metro akhirnya sampai juga di Menara Eiffel sebagai simbol kota paris.


Sebelum menaiki menara eiffel, secara kami foto dengan berbagai gaya untuk mengabadikan perjalanan hidupku.


Menara Eiffel, 10.40
Untuk mencapai puncak menara eiffel tiket masuknya 12 € per orang. Dari 5 orang temanku, é orang yang tidak ikut naik menara. Fitrin sudah sering katanya, kalo bang Ridha lebih senang ngirit katanya. Cukup sampe melihat aja. Akhirnya kami ber-5 ngantri untuk membeli tiket. Walau hujan turun, kami beserta wisata lainnya pantang menyerah hanya untuk naik ke menara eiffel. Kurang lebih 40 menit ngantri mencapai loket penjualan, dan mencapai lift harus ngantri juga kurang lebih 15 menit. selama ngantri ternyata banyak juga orang perancis ingin naik ke menara eiffel. Bahkan ada trio nenek yang kebetulan satu rombongan saat antri begitu akrab dengan kami. Katanya sih 2 orang nenek menemani temannya dari luar Perancis (lupa asal negaranya). Proses sampai puncak tidak langsung, dari lantai dasar ke lantai 2 menggunakan lift selama 3 menit. Sebenarnya mampir di lantai 1 tapi tidak ada yang turun, dan semuanya pada ke lantai 2. Perjuangan mencapai puncak menara eiffel belum selesai, ternyata antrian dibagi 2 arah. Karena dari antrian yang berada dari sudut utara ngantri juga untuk masuk satu ke satu pintu yang sama, sedangkan kamu dari sudut timur. Proses ngantri yang sangat lama, kurang lebih 1.30 jam bisa mencapai pintu masuk menuju lift yang akan membawa kami ke puncak Menara.

Akhirnya sekitar jam 2 kami mencapai puncak menara eiffel dengan bantuan lift dari lantai 2, perlu satu tingkat tangga sampailah di puncak menara. Karena dipuncak eiffel terbuka dan suhu ditambah hujan kami tidak bisa lama. dengan mengabadikan 4 piller dan mengelilingi melihat kota paris dari puncak menara dan foto patung sang Insinyur Gustav Eiffel perancang menara eiffel (foto paling atas). Sayangnya jarak pandang terbatas karena kabut yang menutupi hingga hanya bisa melihat kota paris secukupnya.
Turunpun harus ngantri dan mampir ke lantai 2 lagi. sedangkan jam sudah hampir jam 3. Karena males ngantri di lantai 2, kami menurunin tangga yang begitu jauh, lumayan jauh juga ke lantai 1. Petugas menginformasikan jika mau cepat, turun ke lantai 1, disana antriannya tidak panjang. Ternyata betul antrian tidak lama, tapi turunnya cukup melelahkan, karena perlu 7 menit untuk sampai ke lantai 1.

Setelah keluar dari Eiffel, perjalanan dilanjutkan (nama tempatnya lupa) dengan naik metro, janjian dengan fitrin dan bang ridha di restoran untuk makan siang. Makan siang jam 4 ? ngak salah tuh ? Tapi karena restorannya menu makannya sudah habis, terpaksa kami menunggu mereka selesai makan.

Selanjutnya beli souvenir di toko cina, ternyata gantungan kunci disitu lebih murah. 50 buah cuman 5 euro. Perjalanan dilanjutkan ke pusat pertokoan seperti pasar baru di Jakarta. Disana banyak juga yang jualan baju dan souvenir dari kota paris. Ngak terasa sudah jam 17.30, harus balik ke Gare de Lyon karena kereta berangkat jam 19.05 dan mampir beli KFC untuk makan malam dan sekaligus makan siang. Sambil menunggu kereta, KFC langsung dihabiskan diruang tunggu. Gare de Lyon


Dijon, 10.15
Perjalanan pulang menempuh 3 jam juga. Capek juga perjalan seharian. Sampai di Dijon sudah jam 10 dan disambut hujan. Ternyata harus lari lagi karena bus divia baru masuk, kalo ngak aku haru menunggu setengah jam lagi di halte dengan ditemani hujan dan dingin.

Labels: , , ,

posted by Musa @ 1:57 AM   10 comments
About Me

Name: Musa
Home: Depok, Jawa Barat, Indonesia
About Me: Seorang yg sederhana, moderat, individu serta suka dedikasi dan komitmen dalam semua aspek hidup. Dalam pandanganku sendiri sebagai seorang stabil, bertanggung jawab, percaya diri dan orang penuh kasih yang mempunyai niat baik. Kenangan dari segalanya langkahku merupakan pengalaman berharga dimasa mendatang. Petualanganku dimulai dari pulau “Celebes” yang lebih dikenal dengan Sulawesi. Tepatnya di daerah Gorontalo tempat kelahiran dan masa-masa kecilku bermain dan tumbuh. Minat yang berkisar akademis terutama hardware system, petualangan. Mengunjungi suatu tempat dan hidup bebas dari “penjajahan” kesenangan penuh kasih. Bagaimanapun, seorang Purnawarman Musa masih merasakan bahwa aku bukanlah seorang yang sempurna.


YM ID : adadegh
See my complete profile
Facebook ID
Previous Post
Archives
Current Moon
CURRENT MOON
moon info
Other My Blog

Coretan

↑ @Gunadarma University

Serpihan-serpihan Catatanku

↑ @Blogsome dot Com

Links
This Day in History

Total Online
UG Radio
Powered by

BLOGGER

© 2005 La Couleur De La Vie Template by Isnaini Dot Com