La Couleur De La Vie

                                       "C’est un peu de mon histoire"

In Memorial
Chat Room
My Music


Leave Your Message
Your Time Now
Vote For Me
Is My blog's content and design appealing to you to visit back again?

100% Yes!
50% Yes
Less than 50% yes
Not at all
No Comment

View Results

Weather @Depok
The WeatherPixie
Prayer Time
Visitor Counter
Live Page Popularity


Google
 
Eiffel, I'm In Love
Sunday, November 02, 2008
Ini bukan kisah dalam film yang dibintangi Shandy Aulia dan Samuel Rizal, tapi kenapa titel dalam posting blog ini aku ambil karena kekagumanku pada perancangnya, insinyur Gustave Eiffel.
Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel, /tuʀ ɛfɛl/) merupakan sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.

Ketika menara selesai dibangun tahun 1889, struktur ini menjadi yang tertinggi di dunia — gelar yang dipertahankan hingga 1930 ketika Chrysler Building di New York City (319 m — 1.047 kaki) selesai. Menara ini sekarang yang tertingggi kelima di Perancis dan paling tinggi di Paris, dengan struktur tertinggi kedua Tour Montparnasse (210 m — 689 kaki), meskipun akan dikalahkan oleh Tour AXA (225.11 m — 738.36 kaki). Sumber : Wikipedia



Dijon, 31 Oktober 2008 (pukul 22.20)

Diluar angin dan hujan masih saja menguyur kota Dijon. Sejak pulang dari bermain bulutangkis di Lapangan Kampus Université de Bourgogne rencana perjalanan dimulai dari rumah Zam seorang kawan dari malaysia. Karena dari rumahnya ke Gare SNCF sangat dekat, hingga tidak perlu mesan taksi. Namun karena pertimbangan hujan dan kondisi malam itu kecapean, belum ditambah beberapa kawan pada takut kedinginan nantinya disana. Akhirnya memutuskan naik taksi dengan menyewa taksi sebanyak 2 buah dengan wa

ktu penjemputan pada jam 05.00 pagi. Akhirnya aku harus kembali ke kamarku, pengennya sih ngak tidur. Tapi mata berat banget saat menjelang jam 1 dinihari. Ditambah suhu yang sangat dingin, akhirnya aku tidur dan tidak lupa mengaktifkan alarm jam 04.00


Dijon, 1 November 2008 (pukul 04.40)

Ternyata aku tidur dengan pulas, langsung meraih jam meja samping tempat tidurku. Kaget plus langsung berdiri ambil jaket, tas, cuci muka dan pakai sepatu langsung menuju ke Pavillon sebelah Pavillon-ku karena

taksi pesanannya dialamat tersebut. Dalam perjalanan tinggal 10 meter dari taksi yang sudah menunggu, aku baru sadar bahwa dompet tidak berada disaku celana. Aku katakan harus balik, karena dompet dan paspor ketinggalan. Padahal sopir taksi yang satunya udah ngomel-ngomel karena kita dah telat 2 menit belum jalan. Sedangkan taksi sudah sampai pada jam 04.45. Dia berasumsi kalo pe

san jam 05.00 itu sudah waktunya jalan. Karena ngak sabaran, taksi tersebut kita suruh duluan. Dan yang satunya menunggu aku ngambil dompet. Perjalanan menuju Gare SNCF hanya membutuhkan waktu tidak begitu lama kurang lebih 10 menit sudah sampai di Gare SNCF. Jadwal pemberangkatan ke Paris 05.56 dan belum ada pengumuman berangkat dijalur berapa. Sambil melepas capek aku mencoba beli air mineral untuk menghilangkan haus karena waktu ambil dompet aku harus lari dalam waktu & menit harus dah balik lagi dengan jarak 100 meter antara pavillonku dengan pavillon sebelah.

Kereta mulai berjalan menuju ko ta paris. Dalam perjalanan selama 3 jam aku habis tidur-ti duran, dan sesekali bangun jika kereta berhenti di Gare. Pada jam 09.05 pemberhentian terakhir di Gare de Lyon.

Paris, Gare de Lyon 09.30
Sebelumnya pesan tiket perjalanan selama satu hari, lumayan murah cukup 3.50 € untuk Week-end. Tujuan pertama adalah Menara Eiffel dan naik sampai kepuncak Eiffel. Dengan kereta Metro dan beberapa kali naik-turun metro, selama 20 menit perjalanan dengan metro akhirnya sampai juga di Menara Eiffel sebagai simbol kota paris.


Sebelum menaiki menara eiffel, secara kami foto dengan berbagai gaya untuk mengabadikan perjalanan hidupku.


Menara Eiffel, 10.40
Untuk mencapai puncak menara eiffel tiket masuknya 12 € per orang. Dari 5 orang temanku, é orang yang tidak ikut naik menara. Fitrin sudah sering katanya, kalo bang Ridha lebih senang ngirit katanya. Cukup sampe melihat aja. Akhirnya kami ber-5 ngantri untuk membeli tiket. Walau hujan turun, kami beserta wisata lainnya pantang menyerah hanya untuk naik ke menara eiffel. Kurang lebih 40 menit ngantri mencapai loket penjualan, dan mencapai lift harus ngantri juga kurang lebih 15 menit. selama ngantri ternyata banyak juga orang perancis ingin naik ke menara eiffel. Bahkan ada trio nenek yang kebetulan satu rombongan saat antri begitu akrab dengan kami. Katanya sih 2 orang nenek menemani temannya dari luar Perancis (lupa asal negaranya). Proses sampai puncak tidak langsung, dari lantai dasar ke lantai 2 menggunakan lift selama 3 menit. Sebenarnya mampir di lantai 1 tapi tidak ada yang turun, dan semuanya pada ke lantai 2. Perjuangan mencapai puncak menara eiffel belum selesai, ternyata antrian dibagi 2 arah. Karena dari antrian yang berada dari sudut utara ngantri juga untuk masuk satu ke satu pintu yang sama, sedangkan kamu dari sudut timur. Proses ngantri yang sangat lama, kurang lebih 1.30 jam bisa mencapai pintu masuk menuju lift yang akan membawa kami ke puncak Menara.

Akhirnya sekitar jam 2 kami mencapai puncak menara eiffel dengan bantuan lift dari lantai 2, perlu satu tingkat tangga sampailah di puncak menara. Karena dipuncak eiffel terbuka dan suhu ditambah hujan kami tidak bisa lama. dengan mengabadikan 4 piller dan mengelilingi melihat kota paris dari puncak menara dan foto patung sang Insinyur Gustav Eiffel perancang menara eiffel (foto paling atas). Sayangnya jarak pandang terbatas karena kabut yang menutupi hingga hanya bisa melihat kota paris secukupnya.
Turunpun harus ngantri dan mampir ke lantai 2 lagi. sedangkan jam sudah hampir jam 3. Karena males ngantri di lantai 2, kami menurunin tangga yang begitu jauh, lumayan jauh juga ke lantai 1. Petugas menginformasikan jika mau cepat, turun ke lantai 1, disana antriannya tidak panjang. Ternyata betul antrian tidak lama, tapi turunnya cukup melelahkan, karena perlu 7 menit untuk sampai ke lantai 1.

Setelah keluar dari Eiffel, perjalanan dilanjutkan (nama tempatnya lupa) dengan naik metro, janjian dengan fitrin dan bang ridha di restoran untuk makan siang. Makan siang jam 4 ? ngak salah tuh ? Tapi karena restorannya menu makannya sudah habis, terpaksa kami menunggu mereka selesai makan.

Selanjutnya beli souvenir di toko cina, ternyata gantungan kunci disitu lebih murah. 50 buah cuman 5 euro. Perjalanan dilanjutkan ke pusat pertokoan seperti pasar baru di Jakarta. Disana banyak juga yang jualan baju dan souvenir dari kota paris. Ngak terasa sudah jam 17.30, harus balik ke Gare de Lyon karena kereta berangkat jam 19.05 dan mampir beli KFC untuk makan malam dan sekaligus makan siang. Sambil menunggu kereta, KFC langsung dihabiskan diruang tunggu. Gare de Lyon


Dijon, 10.15
Perjalanan pulang menempuh 3 jam juga. Capek juga perjalan seharian. Sampai di Dijon sudah jam 10 dan disambut hujan. Ternyata harus lari lagi karena bus divia baru masuk, kalo ngak aku haru menunggu setengah jam lagi di halte dengan ditemani hujan dan dingin.

Labels: , , ,

posted by Musa @ 1:57 AM  
10 Comments:
  • At Thursday, November 06, 2008 11:02:00 AM, Anonymous Anonymous said…

    wow..it's awesome!
    kapan yaa bisa kesana?? :)

     
  • At Friday, November 07, 2008 12:14:00 AM, Blogger Musa said…

    @namada,
    Semua orang punya impian .... saya berharap suatu saat impian namada bisa tercapai. Sekedar sharing waktu 1 hari tidak cukup untuk keliling paris, apalagi Perancis. Disini banyak banget tempat yang menarik untuk di kunjungi.
    Selamat mengejar impian

     
  • At Friday, November 07, 2008 10:37:00 AM, Anonymous Anonymous said…

    Duch... itu poto udah dapat copyright dari yang dari bersangkutan blon sebelum di upload? secara nanti di komentarin kok kerjanya cuman jalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnn mulu ......en tout cas c'est mon voisin qui m'a raconte sur ton blog?

     
  • At Sunday, November 09, 2008 2:17:00 AM, Anonymous Anonymous said…

    Pas ada kesempatan ke Paris, saya tak sempat menaiki menara Eiffel, yang antri buanyaaak banget, sedang waktu kami cuma dua hari, dan masih banyak tempat lain yang dikunjungi.

     
  • At Tuesday, November 11, 2008 7:45:00 PM, Blogger Musa said…

    @Mle. Anonymous,
    Musa harap tidak adak yang komentar begitu, secara kita perginya khan diwaktu Week-end. Khan perlu refresh.

     
  • At Tuesday, November 11, 2008 7:48:00 PM, Blogger Musa said…

    @Ibu Edratna,
    Rasanya belum lengkap kalo tidak naik sampe di Puncak Eiffel. Mungkin suatu saat cari waktu yang cukup selama di Paris. Sebagai gambaran minimal 5 jam bu (sudah termasuk ngantri)

     
  • At Wednesday, November 12, 2008 6:00:00 PM, Anonymous Anonymous said…

    Selama ini hanya pernah melihat tiruannya Menara Eifel di hotel La Paris Las Vegas yang dibangun persis seperti miniatur kota Paris. Lumayan sebelum ketemu yang asli, seperti biasa yang asli mahal yang tiruan lebih murah... :P thanks

     
  • At Thursday, November 13, 2008 3:38:00 AM, Anonymous Anonymous said…

    kyaaaaa... mupeng ni ngeliat foto2 na.. kapan ya bisa kesana :D

     
  • At Thursday, November 13, 2008 6:06:00 PM, Blogger Musa said…

    @mirmaf,
    Jangan gitu dong, khan sudah disuruh sekolah ama Bonyok. Minta sekolah aja disini.
    Nah kalo dah disini pasti kesampean deh.

     
  • At Thursday, November 13, 2008 6:22:00 PM, Blogger Musa said…

    @yulis,
    Kayaknya replika menara eiffel banyak dibeberapa negara, Namun lebih banyak di Negara Amrik. Bahkan di Kampung saya di Gorontalo ada replika menara eiffel bisa di http://bangpay.org/2008/08/21/manusia-ulang-alik/#more-53

     
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Musa
Home: Depok, Jawa Barat, Indonesia
About Me: Seorang yg sederhana, moderat, individu serta suka dedikasi dan komitmen dalam semua aspek hidup. Dalam pandanganku sendiri sebagai seorang stabil, bertanggung jawab, percaya diri dan orang penuh kasih yang mempunyai niat baik. Kenangan dari segalanya langkahku merupakan pengalaman berharga dimasa mendatang. Petualanganku dimulai dari pulau “Celebes” yang lebih dikenal dengan Sulawesi. Tepatnya di daerah Gorontalo tempat kelahiran dan masa-masa kecilku bermain dan tumbuh. Minat yang berkisar akademis terutama hardware system, petualangan. Mengunjungi suatu tempat dan hidup bebas dari “penjajahan” kesenangan penuh kasih. Bagaimanapun, seorang Purnawarman Musa masih merasakan bahwa aku bukanlah seorang yang sempurna.


YM ID : adadegh
See my complete profile
Facebook ID
Previous Post
Archives
Current Moon
CURRENT MOON
moon info
Other My Blog

Coretan

↑ @Gunadarma University

Serpihan-serpihan Catatanku

↑ @Blogsome dot Com

Links
This Day in History

Total Online
UG Radio
Powered by

BLOGGER

© 2005 La Couleur De La Vie Template by Isnaini Dot Com