Dijon, 31 Oktober 2008 (pukul 22.20)
Diluar angin dan hujan masih saja menguyur kota Dijon. Sejak pulang dari bermain bulutangkis di Lapangan Kampus Université de Bourgogne rencana perjalanan dimulai dari rumah Zam seorang kawan dari malaysia. Karena dari rumahnya ke Gare SNCF sangat dekat, hingga tidak perlu mesan taksi. Namun karena pertimbangan hujan dan kondisi malam itu kecapean, belum ditambah beberapa kawan pada takut kedinginan nantinya disana. Akhirnya memutuskan naik taksi dengan menyewa taksi sebanyak 2 buah dengan wa
ktu penjemputan pada jam 05.00 pagi. Akhirnya aku harus kembali ke kamarku, pengennya sih ngak tidur. Tapi mata berat banget saat menjelang jam 1 dinihari. Ditambah suhu yang sangat dingin, akhirnya aku tidur dan tidak lupa mengaktifkan alarm jam 04.00
Dijon, 1 November 2008 (pukul 04.40)
Ternyata aku tidur dengan pulas, langsung meraih jam meja samping tempat tidurku. Kaget plus langsung berdiri ambil jaket, tas, cuci muka dan pakai sepatu langsung menuju ke Pavillon sebelah Pavillon-ku karena
taksi pesanannya dialamat tersebut. Dalam perjalanan tinggal 10 meter dari taksi yang sudah menunggu, aku baru sadar bahwa dompet tidak berada disaku celana. Aku katakan harus balik, karena dompet dan paspor ketinggalan. Padahal sopir taksi yang satunya udah ngomel-ngomel karena kita dah telat 2 menit belum jalan. Sedangkan taksi sudah sampai pada jam 04.45. Dia berasumsi kalo pe
san jam 05.00 itu sudah waktunya jalan. Karena ngak sabaran, taksi tersebut kita suruh duluan. Dan yang satunya menunggu aku ngambil dompet. Perjalanan menuju Gare SNCF hanya membutuhkan waktu tidak begitu lama kurang lebih 10 menit sudah sampai di Gare SNCF. Jadwal pemberangkatan ke Paris 05.56 dan belum ada pengumuman berangkat dijalur berapa. Sambil melepas capek aku mencoba beli air mineral untuk menghilangkan haus karena waktu ambil dompet aku harus lari dalam waktu & menit harus dah balik lagi dengan jarak 100 meter antara pavillonku dengan pavillon sebelah.
Kereta mulai berjalan menuju ko ta paris. Dalam perjalanan selama 3 jam aku habis tidur-ti duran, dan sesekali bangun jika kereta berhenti di Gare. Pada jam 09.05 pemberhentian terakhir di
Gare de Lyon.
Paris, Gare de Lyon 09.30Sebelumnya pesan tiket perjalanan selama satu hari, lumayan murah cukup 3.50 € untuk Week-end. Tujuan pertama adalah Menara Eiffel dan naik sampai kepuncak Eiffel. Dengan kereta Metro dan beberapa kali naik-turun metro, selama 20 menit perjalanan dengan metro akhirnya sampai juga di Menara Eiffel sebagai simbol kota paris.
Sebelum menaiki menara eiffel, secara kami foto dengan berbagai gaya untuk mengabadikan perjalanan hidupku.
Menara Eiffel, 10.40Untuk mencapai puncak menara eiffel tiket masuknya 12 € per orang. Dari 5 orang temanku, é orang yang tidak ikut naik menara. Fitrin sudah sering katanya, kalo bang Ridha lebih senang ngirit katanya. Cukup sampe melihat aja. Akhirnya kami ber-5 ngantri untuk membeli tiket. Walau hujan turun, kami beserta wisata lainnya pantang menyerah hanya untuk naik ke menara eiffel. Kurang lebih 40 menit ngantri mencapai loket penjualan, dan mencapai lift harus ngantri juga kurang lebih 15 menit. selama ngantri ternyata banyak juga orang perancis ingin naik ke menara eiffel. Bahkan ada trio nenek yang kebetulan satu rombongan saat antri begitu akrab dengan kami. Katanya sih 2 orang nenek menemani temannya dari luar Perancis (lupa asal negaranya). Proses sampai puncak tidak langsung, dari lantai dasar ke lantai 2 menggunakan lift selama 3 menit. Sebenarnya mampir di lantai 1 tapi tidak ada yang turun, dan semuanya pada ke lantai 2. Perjuangan mencapai puncak menara eiffel belum selesai, ternyata antrian dibagi 2 arah. Karena dari antrian yang berada dari sudut utara ngantri juga untuk masuk satu ke satu pintu yang sama, sedangkan kamu dari sudut timur. Proses ngantri yang sangat lama, kurang lebih 1.30 jam bisa mencapai pintu masuk menuju lift yang akan membawa kami ke puncak Menara.
Akhirnya sekitar jam 2 kami mencapai puncak menara eiffel dengan bantuan lift dari lantai 2, perlu satu tingkat tangga sampailah di puncak menara. Karena dipuncak eiffel terbuka dan suhu ditambah hujan kami tidak bisa lama. dengan mengabadikan 4 piller dan mengelilingi melihat kota paris dari puncak menara dan foto patung sang Insinyur Gustav Eiffel perancang menara eiffel (foto paling atas). Sayangnya jarak pandang terbatas karena kabut yang menutupi hingga hanya bisa melihat kota paris secukupnya.
Turunpun harus ngantri dan mampir ke lantai 2 lagi. sedangkan jam sudah hampir jam 3. Karena males ngantri di lantai 2, kami menurunin tangga yang begitu jauh, lumayan jauh juga ke lantai 1. Petugas menginformasikan jika mau cepat, turun ke lantai 1, disana antriannya tidak panjang. Ternyata betul antrian tidak lama, tapi turunnya cukup melelahkan, karena perlu 7 menit untuk sampai ke lantai 1.
Setelah keluar dari Eiffel, perjalanan dilanjutkan (nama tempatnya lupa) dengan naik metro, janjian dengan fitrin dan bang ridha di restoran untuk makan siang. Makan siang jam 4 ? ngak salah tuh ? Tapi karena restorannya menu makannya sudah habis, terpaksa kami menunggu mereka selesai makan.
Selanjutnya beli souvenir di toko cina, ternyata gantungan kunci disitu lebih murah. 50 buah cuman 5 euro. Perjalanan dilanjutkan ke pusat pertokoan seperti pasar baru di Jakarta. Disana banyak juga yang jualan baju dan souvenir dari kota paris. Ngak terasa sudah jam 17.30, harus balik ke
Gare de Lyon karena kereta berangkat jam 19.05 dan mampir beli KFC untuk makan malam dan sekaligus makan siang. Sambil menunggu kereta, KFC langsung dihabiskan diruang tunggu.
Gare de LyonDijon, 10.15Perjalanan pulang menempuh 3 jam juga. Capek juga perjalan seharian. Sampai di Dijon sudah jam 10 dan disambut hujan. Ternyata harus lari lagi karena bus divia baru masuk, kalo ngak aku haru menunggu setengah jam lagi di halte dengan ditemani hujan dan dingin.
wow..it's awesome!
kapan yaa bisa kesana?? :)