La Couleur De La Vie

                                       "C’est un peu de mon histoire"

In Memorial
Chat Room
My Music


Leave Your Message
Your Time Now
Vote For Me
Is My blog's content and design appealing to you to visit back again?

100% Yes!
50% Yes
Less than 50% yes
Not at all
No Comment

View Results

Weather @Depok
The WeatherPixie
Prayer Time
Visitor Counter
Live Page Popularity


Google
 
Je suis un étudiant
Friday, October 31, 2008
Rasa cemas hilang begitu menerima email Mme. Mireille Queyroche-Moreau dari Service de la Recherche et des Etudes Doctorales setelah menunggu hasil dan melalukan RDV sehari sebelumnya.
Isi emailnya sebagai berikut;
Monsieur,

Je vous envoie, en pièce jointe, le courrier attestant l'avis favorable
du Conseil Scientifique du 28 octobre 2008 concernant votre demande de
dispense de master.

Cordialement.

Karena RDV dengan Mme. Commaret jam 15.00 jadi rencana ngambil dispense de master sebelumnya jam segitu setelah balik jumatan. Setelah jumatan M. Aries ngasih tau kalo Dispense de Masternya sudah diambil beliau (tadi pagi waktu ngambil dispense de masternya sekalian nitipin dokumentku).

Proses Inscription cuman berlangsung 5 menit, saat masuk jam 15.00 yang duluan Mme. Dian, tapi dijadwal beliau Mme. Dian baru RDV jam 17.00. Setelah menjelaskan bahwa emailnya jam 15.00, tapi akhirnya Mme. Commaret menerima Mme. Dian untuk Inscription saat itu juga. Karena jadwal RDV ku tidak salah, giliran aku pertama ditanya nama, beliau langsung mengecek ternyata berkas-berkasku sudah tersedia didepan mejanya. Jadi proses pendaftaran berlangsung singkat. Yang dilakukan hanya memberikan Pas Foto dan melakukan pembayaran yang tidak kurang dari 5 menit aku telah menerima Carte d'Etudiant dan Certificat de Scolarite.

Labels: , , ,

posted by Musa @ 9:39 PM   2 comments
Rendez-vous pour l'inscription
Thursday, October 30, 2008
Hari ini kota Dijon lebih terasa dingin. Bahkan suhu di pagi hari sudah mencapai 0°C, .... hal ini pertama kali aku alami. Karena pagi jam 9.30 sudah harus janjian ketemu M. Aries di Maison de l'université bagian Bureau de Doctorat untuk mendaftarkan diri setalah kemarin (28 Oktober 2008) menunggu Dispense de Master. Dengan perjuangan jalan kaki bo nyampe kesana, terpaksa harus nungguin, karena M. Aries belum datang. Sebenarnya jaraknya ngak jauh, kalo dari Pavillon sekitar 400 meter. Niatnya sih naik bis, tapi datangnya 5 menit sekali .... mendingan jalan. Itung-itung bisa manasin badan yang sudah terasa dingin.

Setelah nungguin 10 menit, M. Aries ngasih tau Rendez-vous baru besok. Wah pas hari terakhir pendaftaran lagi. Karena penasaran, aku terpaksa mencoba cek e-mail dulu mungkin aku hari ini bisa ketemu beliau. Karena laptop ngak dibawa, dan males balik jadi ke Bureau nya Mme. Dian et Mme. Ira di Jurusan Psikologi yang hanya bersebelahan dengan Buraue de Doctorat.
E-mail nya ternyata belum di bales juga, terpaksa harus kirim email lagi buat Rendez-vous lagi.
Cuman bentaran disana, aku balik ke Pavillon bareng M. Aries ... ngambil Vaio-ku dan langsung ke Bureau ku.
Cek email pertama.... ada balasan dari Ecole E2S yang bunyi seperti ini,
Bonjour
RDV vendredi 31 octobre 2008 à 15 h 00 ?
bonne journée
Hmmm, besok ? Hari terakhir pendaftaran pula. Gpp deh, yang penting sudah dapat kepastian walahpun masih was-was juga apakah diterima atau tidak. Jadi nungguin aja ampe besok jam 15.00 kepastiannya. Doain ya semoga urusan besok selesai sesuai harapan, .... amien.

Alamat :
Maison de l'Université
Esplanade Erasme - BP 27877
21078 DIJON cedex
Tél. 03 80 39 51 99
Télécopie: 03 80 39 51 85

Labels: , ,

posted by Musa @ 8:40 PM   2 comments
Mundur satu jam
Monday, October 27, 2008
Di beberapa benua, terutama daerah yang tidak berapa pada daerah garis katulistiwa setiap tahunnya pasti akan mengalami mundur 1 jam di utara, bahkan di daerah selatan mengalami penambahan 1 jam. Penentuan tidak sekaligus, bahkan bertahap hingga. Tanya kenapa ?

Disini tidak akan dibahas kok bisa mundur satu jam ? Tapi kenapa kita juga serta jamnya harus harus mundur satu jam ?
Sejak menginjakkan kaki di Perancis, waktu benar-benar penting. Dari jadwal Kereta, Bus hingga jadwal toko dibuka ?

Hal ini pertama kali saya alami di tinggal di Dijon. Kemarin, Minggu 26 Oktober 2008 kita harus mundur satu jam pada tahun ini. Tapi kita tidak perlu mundur aktifitasnya selama 1 jam. Entah sejak jam berapa mundur, tapi yang pasti tiba2 pagi jam sudah mundur saat melihat dekoder TV menunjukkan jam 6 pagi. Nyadarnya pas liat jam tangan saat makan, kok beda 1 jam.

Karena ingat pembicaraan dengan seorang teman yang setahun di kota yang sama, "bentar lagi jam disini akan mundur. Itu tandanya waktu musim dingin dimulai ". Mungkin untuk manusia yang ingin menambahkan waktunya pasti hari sabtu kita melakukan aktifitas selama 25 jam. So artinya siap-siap dengan udara dingin sepanjang hari.

Oh iya, apa pentingnya kita mengetahui perubahan jam tersebut. Bagi saya itu penting karena secara automatis seluruh sistem dan pekerjaan akan berubah. Salah satunya adalah jadwal Bus, karena hari minggu dan beberapa rute bus akan beroperasi diatas jam 12 siang. Dan durasi antar bis berkisar 30 menit hingga 1 jam tergangung masing2 rute. Kebayang kan kalo janjian kita salah melihat jam atau tidak menyesuaikan.

Seorang teman mengalaminya karena hari minggu adalah libur dan jadwalnya nyuci pakaian, jadwal laundry buka jam 7, karena tidak mengetahui perubahan jam tersebut dia jadi menunggu sejam hingga dibuka.

Sumber gambar dari sini

Labels: ,

posted by Musa @ 5:42 PM   0 comments
Lettre d'amour à ma femme
Wednesday, October 22, 2008

Cerita yang menarik, ini aku dapatkan dari beberapa sumber. Entah siapa yang pertama yang menulisnya ... Makasih ya n pinjam untuk ditaruh di blogku.
Ma femme....excuse-moi, s'il vous plait. Parce que je ne peux pas romantique que vous espérez.


Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul diperasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa?", tanya suami saya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan," jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya suami saya bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?" Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,"Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya : "Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?" Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan .. "Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya." Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya.

Saya melanjutkan untuk membacanya. "Kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'teman baik kamu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal." "Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi 'aneh'. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."

Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi,terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu."

"Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."

"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir.

"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semu yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya. "Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."

"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.

Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".

Sumber foto : Siska Blogdetik

Labels: ,

posted by Musa @ 7:14 PM   0 comments
Botak ... Et pourquoi pas ?
Thursday, October 16, 2008
Waktu masih di Indonesia, niatnya mau potong rambut ..... rencananya sih H-1 sebelum berangkat. Entah kenapa saat itu, jadi lupa ... Mungkin karena lagi senang besok akhirnya jadi juga ke Perancis ... (ngak deng, biasa aja tuh).

Sebenarnya aku waktu itu rencananya mau pergi senin malam, tapi karena ada janji dengan saudara ipar mau datang ke rumah, jadilah agendaku untuk potong rambut terlupakan. Padahal dah niat, malamnya mau jalan-jalan ama keluarga ke pusat pertokoan di kota Depok.

Kenapa tidak siang aja ke tukang cukur rambut ? ... Kenapa ya, kalo ngak salah aku masih masuk kerja, karena aku harus mengambil uang saku untuk perjalanan ke Perancis di bagian Keuangan tempat aku kerja. Sekalian mengambil uang untuk fiskal, tapi yang aku ingat adalah aku masih sempat ngurusin jaringan di bagian Loket.

Kembali lagi kemasalah BOTAK.... sebenarnya paling senang kalo botak, dan saat minta tolong ama kang Sunny, dia sih ok aja.
"Tapi motongnya ngikutin bentuk kepala, alias potongnya sama semuanya ....."
Jawabku "Oh gpp, aku juga pengen botak juga, abis kalo panjang rambutnya mesti nyisir."

Oh iya, di kota Dijon tempat aku sekarang tinggal. Untuk jasa pemotongan rambut berkisar dari 17 - 28 euro untuk kaum laki-laki, dan perempuan lebih mahal kisarannya 23-35 euro.
Kalo ngaku Mahasiswa dan menunjukkan kartu mahasiswa biasanya harga mahasiswa adalah 17 euro atau tergantung dari kebijakan harga masing-masing tempat pangkas rambut.
Karena proses pendaftaran mahasiswa disini menurutku begitu rumit, terutama untuk program Doktoral yang harus mendapatkan Dispense de Master sebelum mendaftar. Sedangkan untuk mendapatkan Dispense de Master baru tanggal 28 Oktober 2008.
Jika sudah mendapatkannya baru bisa mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di Université de Bourgogne.



Labels: ,

posted by Musa @ 12:04 AM   0 comments
Selamat Ulang Tahun ma femme
Saturday, October 11, 2008
Mon chérie ...
Désolé, je ne peux pas être à côté de vous en ce moment ...
Désolé, je ne peux pas vous trouver à cette nuit ...
Désolé, je ne peux pas dire directement ...

Aujourd'hui, où le même jour si vous vous sentez le monde pour la première fois
Quand il vous est criant en premier lieu,
Quand elle est présente dans le monde pour moi ....

Toutefois ..... excuse-moi s'il vous plaît, parce que je ne suis pas avec vous en ce moment d'attente pour cette journée historique

De la plaine de l'Europe,
Je ne peux que dire:
Bon Anniversaire, NOU
Je t'aime ...

Insyallah, l'année prochaine ... vous et moi à vivre ensemble ici

Labels: ,

posted by Musa @ 2:28 AM   0 comments
Kompleks Benteng Otanaha, Sepenggal Sejarah Gorontalo
Wednesday, October 08, 2008
SIANG mulai beranjak sore saat kami tiba di kompleks Benteng Otanaha. Tak terlihat banyak pengunjung, kecuali satu-dua penduduk sekitar. Selebihnya, sepi. Udara yang tidak terlalu panas, kerimbunan pepohonan, dan matahari yang perlahan tenggelam membuat suasana terasa makin sepi.

K>small 2small 0<lebih terasa saat berada di kompleks bangunan benteng yang letaknya berada di ketinggian. Tak terdengar lagi suara lalu lalang kendaraan. Hanya semilir angin yang membuat dedaunan saling bergesek dan menimbulkan suara gemerisik. Selebihnya bisu. Termasuk tiga bangunan benteng yang tampak kokoh dan nyaris angker.

Berdiri di Benteng Otanaha, sejauh mata memandang tampak sebagian Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo serta daerah-daerah lain di sekitarnya. Bahkan, untuk melihat kerusakan Danau Limboto pun, paling tepat bila dilihat dari atas benteng ini. Jaring- jaring apung di tengah danau, bagian-bagian danau yang sudah menjadi permukiman atau persawahan juga tampak sangat jelas.

Kompleks Benteng Otanaha yang berada di ketinggian memang memungkinkan untuk melihat semua itu. Kompleks benteng ini terdiri atas tiga buah bangunan benteng berbentuk bulat tanpa atap.

Benteng utama disebut Benteng Otanaha yang letaknya paling tinggi dari dua benteng lainnya. Yang kedua Benteng Otahiya yang berada di bawah Benteng Otanaha dan di atas Benteng Ulupahu. Ketiga, dan yang berada paling bawah, adalah Benteng Ulupahu.

Dari Kota Gorontalo, perjalanan ke kompleks Benteng Otanaha bisa ditempuh dalam waktu 15 menit berkendara roda empat dalam kecepatan sedang. Untuk pengguna angkutan kota, juga tersedia jalur ke Otanaha. Hanya saja, kendaraan angkutan ini tidak langsung berhenti di area parkir. Sebenarnya, dari jalan besar ke kompleks benteng hanya sekitar satu kilometer dan cukup banyak tersedia becak motor (bentor).

Dari area parkir, ada dua rute untuk sampai ke tiga buah bangunan benteng ini. Rute pertama adalah melalui 657 anak tangga. Ke-657 anak tangga ini terbagi atas tiga bagian. Bagian pertama menuju Benteng Ulupahu, yakni 59 anak tangga. Selanjutnya pada bagian kedua menuju Benteng Otahiya ada 245 anak tangga. Untuk sampai ke puncak atau ke Banteng Otanaha yang juga benteng utama, terdapat 353 anak tangga.

Susunan anak tangga ini cukup terjal mendaki dengan pepohonan di kiri kanannya dan rawa-rawa di bawahnya. Bila tidak mampu mendaki lewat tangga, rute kedua adalah melalui jalan beraspal yang juga mendaki. Jalan beraspal ini bisa dilalui dengan kendaraan roda empat atau roda dua hingga ke kaki bangunan Benteng Otanaha.

TAK salah bila mengatakan sejarah Gorontalo terkait erat dengan benteng ini. Ketiga benteng ini memiliki pengertian dan arti sendiri-sendiri. Otanaha berasal dari kata ota (benteng) dan Naha, nama orang yang menemukan benteng tersebut. Sementara benteng kedua berasal dari kata Ohihiya yang adalah istri Naha. Sementara benteng ketiga, Ulupahu, adalah akronim dari uwole yang berarti milik dari Pahu, anak Naha dan Ohihiya.

Keberadaan benteng ini merupakan salah satu bagian dari sejarah Gorontalo. Alkisah, pada abad XV daratan Gorontalo sebagian besar masih merupakan perairan. Saat itu Gorontalo masih berbentuk kerajaan dengan Raja Ilato dan permaisurinya, Tolanguhula. Raja ini berkuasa antara tahun 1505- 1585. Pasangan raja dan ratu ini dikaruniai dua putri, yakni Ndoba dan Tiliaya, serta seorang putra bernama Naha.

Dikisahkan, saat menginjak usia remaja, Naha pergi merantau dan tinggallah dua saudara perempuannya, Ndoba dan Tiliaya. Suatu saat, kapal berbendera dan berisi orang- orang Portugis singgah di Gorontalo. Perwakilan orang Portugis pun bertemu Raja Ilato dan menawarkan kerja sama. Hasil kerja sama itu adalah kesepakatan untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan dalam negeri. Untuk menandai kesepakatan ini, dibangunlah tiga benteng yang letaknya di ketinggian perbukitan Kampung Dembe I Kecamatan Gorontalo (nama tempat sekarang). Tempat ketiga benteng inilah yang belakangan dikenal sebagai kompleks Benteng Otanaha.

Masih menurut sejarah, pada tahun 1525 Gorontalo diserang musuh. Karena Naha belum tiba dari perantauan, tampillah Ndoba dan Tiliaya sebagai tokoh pejuang yang memobilisasi penduduk untuk menghadapi musuh. Saat serbuan musuh inilah terkuak kebusukan Portugis. Usulan kerja sama yang pernah ditawarkan Portugis ternyata akal-akalan belaka. Buktinya, bukannya membantu Gorontalo, Portugis malah membantu musuh Gorontalo. Dipimpin rajanya, rakyat Gorontalo akhirnya berjuang mengusir Portugis.

Singkat cerita, pada tahun 1585 Naha kembali dari perantauan. Saat itu dia sudah memperistri Ohihiya dan kemudian dikaruniai dua putra, Paha (Pahu) dan Limona. Saat kembali dari merantau, Gorontalo sedang berperang melawan pasukan Hemuto. Naha dan keluarganya akhirnya tampil memimpin serangan. Mereka kemudian menemukan kembali tiga bangunan benteng dan seperti yang dilakukan orangtua dan saudaranya sebelumnya, tiga bangunan ini juga menjadi benteng pertahanan.

Dalam pertempuran ini, Naha dan Pahu gugur. Untuk mengenang perjuangan mereka, ketiga benteng ini kemudian dinamai seperti nama Naha, Ohihiya istrinya, dan Pahu, putra Naha dan Ohihiya.

Sejumlah cerita yang kemudian beredar di masyarakat juga menyebutkan saat tak lagi digunakan berperang, benteng ini biasanya digunakan sebagai arena sabung ayam. Versi lain menyebutkan benteng sebagai tempat melakukan berbagai upacara kerajaan.

"Kata nenek saya, yang juga dia dengar dari neneknya dan nenek-nenek sebelumnya, konon benteng ini dulu dijadikan arena sabung ayam. Biasanya acara sabung ayam di benteng ini khusus untuk keluarga bangsawan," ujar Rudy Moerad, warga Kota Gorontalo.

Entah benar entah tidak, yang pasti kompleks Benteng Otanaha menyimpan banyak kisah dan mungkin juga rahasia. Bahkan, benteng ini pun diyakini menjadi salah satu saksi bisu akan kekeringan dan kerusakan yang terjadi di Danau Limboto saat ini. Konon, berpuluh bahkan beratus tahun lalu, air Danau Limboto tingginya mencapai bagian bawah bangunan benteng. Andai benteng ini bisa bicara….(sumber : Reny Sri Ayu Taslim)

sumber foto :

  1. Hulondalo blog
  2. Kikykecil Multiply
  3. missBANTUL blog

Labels: , ,

posted by Musa @ 10:10 PM   0 comments
Réflexions sur mon expérience d'apprentissage
Friday, October 03, 2008
Entah kenapa aku pengen menulis tentang kejadian yang sebulan ini kualami selama di Perancis. Mungkin tidak ada maksud untuk mengajari atau memberi pelajaran kepada orang lain. Tapi untuk Aku sendiri agar aku lebih bijak dalam segala tingkah laku. Jika ada yang tidak senang .... tolong maafkan saya. Dan ada yang sependapat dengan, mari kita budayakan kebiasaan baik ini.

Sedikit balik kemasaku, dimana waktu saya umur 20an, yang terbayang bahwa di Jakarta banyak orang jahatnya. Ternyata perkiraanku salah, masih banyak orang baik-baik. Bahkan aku bandingkan dengan kota X dimana aku dulu Sekolah Tingkat Atas. Dimana-mana banyak sekali kekerasan, bahkan setiap tahun mahasiswa selalu berantam. Hal ini masih sering terdengar, bahkan mengarah ketidakan yang merusak dan membuat orang lain dirugikan. Makanya aku dulu berniat, tamat SMA harus ke Jawa, tapi tidak ada dalam pilihanku Jakarta. Namun keinginan orang tuaku untuk meneruskan Sekolah di Jakarta.


Saat ini aku kadang suka bertanya, kenapa kebudayaan Barat atau di Eropa dibilang sangat "maaf : tidak mendidik"? Mungkin Culture yang selalu bebas melakukan apa saja.. salah satu contoh "Sering melakukan ciuman didapan umum". Menurut saya itu bukan budaya kita, tapi bagi mereka itulah ungkapan kasih sayang dengan pasangnya, dan tidak dilakukan dengan orang yang tidak disayangi. Selain itu disini banyak yang selalu menampilkan bagian-bagian tubuh yang tidak perlu dilihat oleh orang lain (dalam agama Islam kecuali Muhrim nya). Kalo masalah saya jujur sulit untuk menerimanya, tapi itulah mereka dengan segala kebebasannya mereka (tidak seluruhnya loh ... bahkan cuman sebagaian kecil warga perancis).

Terlepas dari kebiasaan "buruk" diatas, namun dari selama sebulan saya tinggal dan melihat kenyataan yang sangat berharga untuk saya secara pribadi.

1. Tidak membuang sampah sembarangan.

Saat melakukan Patrimoine, dalam perjalanan ke le creusot dari kejauhan seorang anak kecil mengeluarkan sebungkus coklat dari dalam tasnya. Aku perkirakan anak tersebut berumur 5 tahun bersama bapaknya yang sedang berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Aku juga termasuk yang berdiri, tanpa di komanda atau disuruh oleh bapaknya anak tersebut menyimpan bungkusan coklat dikantong celananya.
Mungkin ngak anak seumur itu di Indonesia mau melakukan hal tersebut ? Yang ada dalam pikiranku .. tidak mungkin, bahkan oleh orang tuanya akan membiarkan atau menyuruh anaknya untuk membuang sampah sembarangan. Toh dia masih kecil jadi tidak perlu dimarahi. Bahkan mungkin akan dimarahin kalo menyimpan sampah di saku celana yang akan membuat kotoran atau coklat akan menempel disakunya. Kebiasaan kecil akan membuahkan hasil yang sama, dimana anak tersebut lebih senang buang sampah sembarangan saat dia besar.

2. Selalu melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Suatu hari aku berbelanja di Toko (sejenis Alfamart) untuk membeli keperluan makan selama 1 minggu. Dalam Halte Mansart aku turun dari Bus, dan melanjutkan jalan kaki (sayang 1 Euro kebuang hanya jarak 400 meter. itung-itung oleh raga). Aku berpapasan dengan seorang perempuan yang sudah lanjut usia, kalo aku taksir umurnya lebih tua dari umur almarhum nenekku. Dengan langkah kaki yang satu per satu sangat lambat, aku meninggalkannya. Apa yang membuat aku tidak percaya saat ku sedang antri di kasir, ternyata dia juga sedang ngantri di kasir sebelah. Gila ..... jalan kaki sejauh itu hanya untuk belanja roti dan beberapa makanan kecil seorang diri ?
Cerita lainnya juga masih sepasang orang tua yang sudah lanjut usia. Mereka pergi berdua, naik turun bus tanpa ditemanin keluarga. Bahkan masing-masing membawa kantong yang entah isinya apa. Dalam hatiku kok tega banget anak-anaknya membiarkan orang tuanya pergi sendiri.
Kejadian yang lain yang diceritakan oleh Pak Aries (teman sekantor yang lagi Kuliah juga disini), Ada pasangan suami istri yang baru naik bus. Pasangan tersebut mengajak anaknya yang berumur 3 tahun. Si suami mengecap tiketnya dialat pencatat waktu, sedangkan istrinya sedang mencari tiket bus. Suaminya bilang cari dulu, mungkin keselip di kertas (dalam bahasa perancis). Saat bus mulai jalan, istrinya tidak menemukan tiket, dan akhirnya istrinya dengan membawa anaknya dan barang-barang yang dari dipegang ke depan hanya untuk beli tiket. Suaminya gimana ? Tanpa bersalah duduk tanpa memperdulikan istrinya yang sedang bingung.
Mungkin ada benarnya, kalo kita bisa kenapa mesti orang lain yang lakukan. Tapi budaya Timur lebih sering membuat seseorang menjadi manja. Apa yang mungkin bisa kita lakukan, selama masih ada orang lain kadang kita manfaatkan.

3. Melakukan sesuatu dengan jujur.

Salah satu yang sering aku lihat adalah penumpang disini selalu jujur. Di Jakarta kenderaan sangat-sangat banyak. Bahkan mengakibatkan kemacetan pada jam tertentu. Bukan masalah kenderaan yang akan jadi point pelajaran, tapi penumpangnya. Bus - bus di Perancis tidak ada kondekturnya atau keneknya. Yang ada hanya Sopir seorang bahkan lebih banyak wanita yang mengendarai bus.
walau hanya seorang diri selain mengendarai bus dan melayani penumpang yang akan beli tiket, para penumpangnya selalu jujur ... setiap kali naik dan tiketnya sudah tidak berlaku, pasti penumpangnya akan beli tiket.

Di Indonesia, banyak penumpang Kereta Api Listrik yang tidak membeli tiket. Dan kalo ketangkap "main mata" ama petugas kereta. Di sini petugasnya tidak sering, kadang-kadang aja dan tidak pernah pasti dan rutin terjadwal. Tapi para penumpangnya selalu jujur dengan membeli tiket.

4. Jangan karena "maaf: cacat" kita tidak melakukan apa-apa.
Kejadian ini baru saja aku lihat hari ini. Tadi waktu di Halte sedang nunggu bis yang masih 17 menit lagi bus akan datang seperti yang terlihat di display waktu. Di seberang jalan ada ada sebuah kursi roda yang dinaikki oleh seorang wanita. Tadinya aku pikir dia hanya ingin ke gedung sebelah, karena kondisi diluar terasa suhu sangat dingin (pikirku begitu tanpa memperhatikan lagi). Saat aku di toko Intermache "sejenis Alfamart", ternyata wanita yang berkursi roda tadi pergi berbelanja ditoko yang sama denganku. Jauh juga perjalannanya ada sekitar 1 - 1,5 Km dengan kondisi dan cuaca yang sangat dingin.
Mungkin tidak terpikir oleh kita, kalo kita akan malu untuk beraktifitas, atau keluarga kita tidak ingin orang lain melihat dan melihat sebelah mata akan keadaan tersebut. wanita tadi tidak merasa malu. Bahkan dia bisa membuktikan kalo dia masih bisa melakukan belanja sendiri segala kebutuhannya.

5. Kendaraan bermotor selalu mendahului pejalan kaki.
Setiap pengendara selalu mengetahui rambu dan peraturan dalam berlalu lintas. Setiap kali aku menyeberang jalan mengusahakan selalu di zobra cross. Tapi kadang nyeberang tidak di zebra cross, namun setiap pejalan kaki selalu diberi jalan oleh pengendara baik sepeda atau motor tanpa sopir tersebut marah atau berteriak.
Beda halnya dengan di Indonesia, kita pasti di teriakin atau dimarahin ... "mau nguji nyawa","nyawanya masih banyak ya ?" atau lainnya. Disini pejalan kaki selalu di Utamakan, dan jangan karena yang punya kenderaan orangnya mampu bisa sesuka seenaknya.
6. Merokok diluar ruangan, rumah dan tidak didalam bus.
Umumnya Orang perancis pada merokok baik wanita atau pria. Entah dari mana alasan mereka senang merokok, tapi mereka tidak maniak dengan rokok. Merokok yang mereka lalukan adalah diluar jam kerja. Dan kalo lagi kerja tidak ada yang merokok didalam ruangnya. Mereka merokok biasanya diluar dari bagunan, salah satu contoh di depan LABO ESIREM.
Di Indonesia, UU tentang pengaturan orang merokok sudah dikeluarkan, namun efek jera dari UU tersebut tidak berakibat membuat jera. Yang ada makin menjadi, hal ini tidak ada instansi yang terkait yang mengurusi masalah tersebut. Jangan cuman bisa buat UU, tapi SDM untuk yang melaksanakan di Limpahkan ke Orang lain. Harusnya di siapkan dulu SDM serta sejauh mana pelaksaannya.


Semoga ini menjadi pengalaman berharga dan menjadi refleksi dari kehidupanku kelak....

Labels: ,

posted by Musa @ 8:37 PM   0 comments
Le premiere du mois à Dijon
Sebulan aku meninggalkan Istriku untuk melanjutkan Pendidikan di Kota Dijon - Perancis (cerita sebelumnya). Mungkin sebelumnya tidak terbayang diberi kesempatan melihat dunia lain yang jauh dari Negaraku Indonesia. Saat diberitahu, tidak ku beritahu ke siapa-siapa ... termasuk istriku sampai menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikannya.

Awalnya dipikir bercanda, tapi aku yakinkan kalo aku mendapatkan kesempatan kuliah di Perancis. Dari wajahnya terlihat senang, tapi ada perasaan tidak senang. Karena ini untuk Masa depanku dan keluarga ... " Bang, jika emang harus berangkat ke Perancis Gpp". Itu yang terdengar saat aku pertama kali ku beritahu.

Jika mengingat kembali, banyak perubahan yang terjadi pada diriku. Bahkan kalau ingat hal - hal yang dulu tidak pernah kulakukan sekarang kulakukan. Setiap kejadian tersebut, ku mengingat istriku. Dulu aku sering acuh-tak-acuh jika diingatkan olehnya.

Jika dulu aku setiap kali belanja, tanpa melihat harga dan seberapa perlunya barang-barang aku beli. sekarang aku harus dengan teliti pelukah barang ini ? Atau bandingkan dengan yang lain yang sejenis dan fungsinya sama, apakah lebih murah ngak ?

Kalo yang namanya week end atau hari libur. Aku selalu tidak pernah dirumah. Pasti selalu keluar dan pulangnya sore atau malam sekalian. Sekarang aku keluar mesti memikirkan berapa euro yang aku harus keluarkan. Bahkan kalo perlu harus tepat waktu agar waktu karcisnya masih Valid untuk digunakan.

Kebiasaan buruk lainnya adalah, jika lagi pengen makan sesuatu ngak mikir-mikir mahal atau baik untuk kesehatan. Setiap ada keinginan langsung cari jajanan dari gorengan sampe makan Pizza. Sekarang tidak lagi .... makan secukupnya dan kadang perlu mengurangi agar cukup dalam sebulan.

Hal lainnya adalah aku selalu menunda pekerja. Biasanya kalo sudah terdesak dan selalu mendekati harinya baru selalu dilakukan. Sekarang tiap kali ada kesempatan aku berusaha untuk mengerjakan secepatnya.

Di Indonesia saya selalu dimanjain ama yang namanya naik kenderaan aja, biar ngak capek trus kalo siang hari ngak nambah hitam kulit. Sekarang lebih sering jalan kaki, walau bus ada dan tepat waktu. Tapi kalo nungguin kelamaan bisa-bisa beku kedinginan. Makanya kenapa orang Eropa jalannya cepat .. karena kalo jalan pelan; pertama akan lama merasakan dingin, kedua biar badan terasa hangat. ketiga bisa tepat waktu.

Labels: ,

posted by Musa @ 5:18 PM   0 comments
Ied Mubarak 1249H à Dijon
Wednesday, October 01, 2008
Bagaimana merayakan lebaran jauh dari keluarga sendiri di Perancis ? Walau tidak semeriah saat sanak saudara berkumpul di rumah orang tua. Atau mengunjungi keluarga dan kerabat dekat, tetangga dan teman sekantor.

Jam 05.30 ....
Wah baru jam lima .... telepon istri yang lagi di rumah kakak Iparnya di Padang. Selanjutnya telepon ke Gorontalo.
Karena belum tau jadwal sholat, Jam 6 langsung mandi, selanjutnya langsung ke mesjid. ternyata mesjid belum banyak orang. Umumnya banyakkan dari Arab, Turki, Monako yang sudah mengelilingi bangunan mesjid sambil sandaran di dinding. Biar ngak salah, ikutan nyandar aja... ternyata orang pada nyandar kalo sholat Ied baru dimulai jam 8.30 ...

Selesai sholat, Khatib naik mimbar dan memberikan Kutbah ... karena bahasa pengantarnya adalah bahasa Arab, jadi cuman bisa dengar sambil mengikuti yang disekitar, kalo lagi amin ... ya ikut (kayak orang latah aja).
Jam 9.30 Bubaran sholat Ied, dilanjutkan salam-salaman dengan warga dari Indonesia juga beberapa kawan yang dari Pakistan dan Malaysia.Sambil nungguin Madem, kami memanfaatkan foto di depan masjid Kir, yang menjadi tempat sholat jumat juga.

Iya .....Hari ini, Sholat Ied di laksanakan di Dijon dan umumnya mesjid di paris melaksanakan sholatnya di hari ini. Disini tidak ada libur bersama untuk lebaran, tidak ada juga takbir keliling kota, tidak ada juga acara mudik.

Rencana lebaran sudah diatur jauh hari dan tempat Bang Ujay yang menjadi base ngumpul dan menikmati makanan rendang, opor ayam, ketupat. untuk masalah masak memasak di bagi 2, yaitu di apartement Debyo dan Apartement Elfitrin.

Karena aku sudah janji dengan Direktur LE2I Univ. Bourgogne, aku harus kekampus untuk mengambil dokumen yang kemarin sore aku serahkan. Lumayan, sekaligus nengokin LABO, dan ternyata kampus sepi. Setelah urusan selesai, acara selanjutnya menuju talant untuk bergabung dengan teman-teman yang lain di Rumah Bang Ujay, ternyata baru ada Kang Aris, Iqbal, Anas (Mahasiswa Malaysia) dan Bang Ridha.

Satu per satu pada sampai di rumah Bang Ujay dari jam 11 termasuk yang dari. le Creusot yang sejak kemarin sore sudah pada datang. Juga ada mbak Anges bersama anak-anaknya. Oh iya lupa ada sudah ada juga Keluarga Mbak Ros dari Paris. So selanjut acara makan ... dari makan pembuka, trus makanan utama adalah ketupat dan opor, baru makanan penutup.
Tak terasa sudah 2 Jam kami makan, dan perut sudah kenyang. Karena beberapa rekan ada yang punya janji dengan Profesornya. Jadi pada pulang cepat, tapi beberapa masih tinggal hingga jam 5. Bang Ujay menawarkan sekalian nungguin Kang Sunny, gimana yang sisanya pada makan malam disini. Sekarang kita jalan-jalan disekitar kota Talant. Ternyata pemandangan dari kota talang sangat menarik melihat Pusat Kota Dijon dari atas Bukit. Moment tersebut pasti ngak terlupakan, karena sangat menarik dilihat.

Jam 18.30 kembali lagi ke Rumah Bang Ujay ... Ngak lama kemudian Kang Sunny datang juga. Acara makan malam lagi ... untungnya tidak ada makan pembuka, yang ada makanan utama. Karena masih terasa kenyang ... Brigit tawaran desert harus kami tolak. Pardon Excuse-moi, bukan tidak suka keju, tapi "kantong" sudah tidak bisa menampung lagi.

Jam 21.00 Haru segera di Halte, dan pamit pulang .... Merci Beaucoup Bang Ujay et Family.

Labels: ,

posted by Musa @ 10:03 PM   0 comments
About Me

Name: Musa
Home: Depok, Jawa Barat, Indonesia
About Me: Seorang yg sederhana, moderat, individu serta suka dedikasi dan komitmen dalam semua aspek hidup. Dalam pandanganku sendiri sebagai seorang stabil, bertanggung jawab, percaya diri dan orang penuh kasih yang mempunyai niat baik. Kenangan dari segalanya langkahku merupakan pengalaman berharga dimasa mendatang. Petualanganku dimulai dari pulau “Celebes” yang lebih dikenal dengan Sulawesi. Tepatnya di daerah Gorontalo tempat kelahiran dan masa-masa kecilku bermain dan tumbuh. Minat yang berkisar akademis terutama hardware system, petualangan. Mengunjungi suatu tempat dan hidup bebas dari “penjajahan” kesenangan penuh kasih. Bagaimanapun, seorang Purnawarman Musa masih merasakan bahwa aku bukanlah seorang yang sempurna.


YM ID : adadegh
See my complete profile
Facebook ID
Previous Post
Archives
Current Moon
CURRENT MOON
moon info
Other My Blog

Coretan

↑ @Gunadarma University

Serpihan-serpihan Catatanku

↑ @Blogsome dot Com

Links
This Day in History

Total Online
UG Radio
Powered by

BLOGGER

© 2005 La Couleur De La Vie Template by Isnaini Dot Com