1 September 2008
Sehari sebelum berangkat kusengaja main ke kampus pamitan kepada teman2 seruangan di BAPSI, serta para petinggi di lingkungan Kampus Gunadarma. Tak lupa sorenya mampir ke ruang pak Eri Prasetyo yang membantu banyak hal agar Aku bisa study di Perancis. Pak Eri Merci Beaucoup... kesempatan ini akan saya gunakan dengan baik serta segera pulang Gunadarma untuk membagikan ilmu yang akan saya pelajari selama study ... insyallah segera dalam 3 tahun kedepan.
2 September 2008
Hari ini aku harus meninggalkan Indonesia, juga meninggalkan istriku tercinta dengan tugas melanjutkan studi di Université de Bourgogne. Karena belum punya uang EURO, maka dari pagi hari aku mencoba ke BCA menukarkan uang, ternyata di BCA tidak mempunyai mata Uang yang kubutuhkan. Dewi fortuna datang, disaat itu Aning datang ke Rumah dan mengatakan akan menemani aku untuk mencari di Money Changer. Padahal tinggal 5 jam harus ke Bandara Cengkareng aku harus sampai untuk koordinasi cek-in bareng-bareng teman yang akan ke Perancis. Usaha mencari EURO akhirnya dapat juga walau hanya 200 Euro... (moga aja tiba nanti CNOUS akan langsung kasih "Bourse" bulan September).
Jam 1.15 kami sekeluarga (Istri, Bapak, adikku serta Kakak Iparku "uda IN") berangkat menuju bandara Cengkareng. Sampai di terminal 2F tepat pukul 14.30, saat turun ketemu ama Vina (mahasiswa sarmag UG) yang akan study selama 6 bulan di Vibot - Le Creusot. Ternyata di dalam sudah ada Dito bersama keluarganya (Mahasiswa Vibot). Kemudian ada Dr. Nur Sultan bersama Istri yang juga akan berangkat untuk menyelesaikan Study S3 istrinya yang rencananya akan sidang pada tanggal 18 September 2008. Ternyata Wisnu (Mahasiswa Sarmag UG) dan keluarga telah datang juga. Selanjutnya jam 15.00 secara berturut-turut mulai datang keluarga Ibu Dian, Ruddy JS, Aries Muslim dan Ibu Ira Puspitawati.
Jam 4.30 WIB kami Cek-In walau mengalami masalah dengan Bagasi terutama aku harus mengurangi 5 Kilo, terpaksa Jaketku dan CD Data ku bawa dalam kantong kecil.
Karena puasa, saat masuk ke ruang tunggu bedug azan magrib telah terdengar. Kami berbuka puasa ala kadarnya. Karena Makanan dan Minuman tidak boleh dibawa kedalam ruang tunggu.
Pesawat menuju Kuala Lumpur Mulai bergerak ke ujung landasan untuk take off dari Bandara Cengkareng tepat pukul 18.30 WIB. Selama perjalanan Jakarta - Kuala Lumpur cuman bisa menonton TV dari kejauhan dari bangku kami (Dito, Aku, Aries, Aning). Pesawat mendarat 2 or 3 jam kemudian. Aku lupa tapi yang aku ingat sudah jam 10 malam waktu Kuala Lumpur. Pemberangkatan berikutnya jam hampir jam 12 malam menuju Paris. Ku mencoba menelpon tapi tidak bisa menelpon nomor Simpatiku. Begitu juga dengan SMS, ternyata SMSku pending. terpaksa aku cuman bisa diam karena kecewa dengan Telkomsel yang tadi Siang sudah kuaktifkan Roaming International dan Kutanyakan apakah bisa digunakan untuk Telepon dan SMS ? Katanya "iya, sekarang sudah aktif roaming international telp dan SMS bisa".
Sambil menunggu waktu masuk ruang tunggu, kumencoba mencari Air m ineral, karena dari tadi rasa haus terasa sejak turun dari pesawat. Waktu masuk ruang tunggu telah tiba, biasanya kalo melewati detektor logam selama melakukan penerbangan di Indonesia, tidak pernah kumerasakan takut. Namun saat di KL, aku takut jika ada alarm saat ku melewatinya. Ternyata benar, bunyi alarm. Tapi setelah digeledah ternyata kunci yang ada dalam saku celana yang memancing bunyi tersebut.
3 September 2008
Sepanjang perjalanan kurang lebih 10 jam dari Kuala Lumpur menuju paris Aku lebih banyak tidur, mungkin karena suasana dalam cabin yang begitu gelap. Setelah diberi makan setelah lepas landar dari Kuala Lumpur, aku tidur. Namun sering bangun menengok jam yang ada didepan layar. pernah mencoba nonton tv, namun males melihatnya karena rasa ngantuk memaksakan aku harus tidur. Menjelang 2 jam lagi akan mendarat di Paris. aku mencoba melihat hiburan2 yang ada dilayar tv sambil makan yang diberikan oleh pramugara. Alhamdullilah ternyata bisa sahur dan melaksanakan puasa hari dengan Omlet pilihan menuku.
Saat mendarat 6.30 dibalik kaca masih terlihat gelap, ternyata matahari belum nampak, dan selama 30 - 45 menit melewati pemeriksaan Passport dan bagian Imigrasi.
Diluar ternyata ada atase keamanan dari KBRI yang merupakan sahabat dari suami ibu Ira, telah menunngu kedatangan kami. Mungkin kebayang bagaimana banyaknya barang yang kami bawa masing2 orang sekitar 25 - 30 Kg belum termasuk yang dipegang masing bawa 1 atau 2 kantong. Kumanfaatkan kesempatan untuk minta tolong di antar ke CNOUS untuk melaporkan serta mengambil Uang untuk tranportasi ke Dijon. Tapi sayang di CNOUS belum pegang uang cash pagi-pagi. akhirnya aku cuman melapor dan menuju ke Gare de Lyon untuk ngumpul kembali ngumpul dengan rombongan yang ke Dijon.
Rombongan terbagi 2, kami ber 7 ke Dijon, sedang 4 lagi ke le Creusot. Jam 11 lebih jadwal pemberangkatan ke Dijon dan diperkirakan selama 2 jam untuk sampai Dijon. selama Dikereta aku baru bisa memberitahu Istri dan Bapak serta keluarga di Solok kalo dah sampe. Saat di CNOUS sebenarnya SMS baru masuk 1 dari da yan. tapi aku jawab "Sudah sampe Paris". Pesan singkat juga aku kirim ke Istriku karena aku sedang ngurusin laporan di CNOUS. maaf, bukan tidak mau kasih kasih kabar, tapi saat itu aku tidak bisa nulis banyak.
Ku coba kirim SMS lagi dikereta tapi tidak ada balesan lagi. sampai 10 kali aku baru dapat kabar dari Bapak kalo SMS yang aku kirim dan bales ke Uni dah sampe juga. Tapi Balesan dari mereka tidak aku terima.
Sampe Dijon sesuai jadwal, di Gare SCNF sudah menunggu Kang Sunny dan Debyo. Kami pisah di Centre Ville Aku bareng Debyo, Aning dan Kang Sultan serta Istrinya ke rumah debyo. Sedang Kang Sunny mengantar Aries, Ibu Ira dan Dian ke Residen International.
Karena tempat tinggalku saat ngelapor tidak ketemu dengan orang CROUS yang sedang liburan, aku terpaksa ngungsi ke rumah Kang Sunny selama 2 hari. Labels: Perancis, Petualang
|
halo,saya tertarik buat liat cerita ini mengingat saya berniat untuk meneruskan s2 saya disana..sekalian mo tanya juga sbetulnya..untuk jurusan desain grafis/seni dimana yg mas kira2 yga bagus dan oke? terimakasih..