---------------------------- Original Message ---------------------------- Subject: Atasi Persoalan dengan Istighfar From: esti@staff.xxxxxx.ac.id Date: Tue, August 18, 2009 17:29 To: staff@staff.xxxxxx.ac.id --------------------------------------------------------------------------INDAHNYA BERTASBIH BERSYUKUR DAN BERDZIKIR Maha Suci Engkau wahai penyingkap kegelapan malam dan membuatnya terang benderang. Beribu hati gelap dan pekat telah pula kau singkapkan. Kesedihan mereka dengan pengabulan doa. Hingga hati gelap dan kelam itu menjadi terang benderang dengan kegembiraan oleh matahari keluhuranMu. Atasi Persoalan dengan Istighfar Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah mengarunianya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya". (HR.Ahmad).
Suatu ketika Rasulullah SAW duduk di masjid bersama sejumlah sahabat. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampiri dan mengeluh karena hujan tak kunjung turun. Rasulullah SAW menasehati "Beristighfarlah". Tak lama berselang, datang lagi seseorang yang mengadukan kesulitan ekonominya. "Beristighfarlah," kata Nabi. Berikutnya ada juga yang berucap "Wahai Rasulullah! Isteri saya mandul". Lagi - lagi Nabi SAW berkata "Beristighfarlah". Abu Hurairah RA. terheran-heran dan bertanya, "Ya Rasul, penyakitnya banyak tapi obatnya hanya satu." Maka Nabi Mulia itu menjawab" Simaklah firman Allah, 'Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Zat Yang Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (Surah Nuh [71] 10-12). Dalam kaitan ini Rasulullah SAW juga bersabda, "Sesungguhnya dosa senantiasa mengelilingi hatiku dan aku memohon ampun kepada Allah 100 kali dalam sehari". (HR.Muslim). Diriwayatkan bahwa Umar bin Khatthab RA, ketika minta hujan kepada Allah hanya mengulang-ulang bacaan istighfar. Ketika ditanya, mengapa hanya membaca istighfar, sedangkan maksudnya minta hujan? Umar menjawab dengan membacakan Surah Nuh [71] 10-12. Imam Al Hassan Al Basri, salah seorang ulama tabiin, setiap kali datang kepadanya orang-orang yang mengeluh misalnya karena kefakiran, tidak adanya lapangan kerja, dan kesulitan untuk mendapatkan keturunan, ia menjawab dengan anjuran memperbanyak istighfar. Seorang ahli hikmah, Al-Hasan Al-Jaduah, juga bila datang kepadanya seseorang yang mengeluh karena sengsara, ia hanya menjawab "istighfarlah". Datang lagi yang lain mengeluh karena kelaparan, kemiskinan dan kefakiran, ia juga menjawab "istighfarlah". Demikian seterusnya, apa pun yang dimintai nasehat oleh seseorang kepadanya, ia hanya menyuruh untuk memperbanyak istighfar kepada Allah. Menurut Al Qurthubi, surah Nuh (71) ayat 10-12 tersebut menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sebab untuk datangnya rezeki dan hujan. Sementara menurut Ibnu Katsir, "Jika kalian bertobat kepada Allah SWT, meminta ampunan dan menaati-Nya, niscaya Allah akan membukakan jalan rezeki, mengalirkan air yang membawa keberkahan dari langit, dan menumbuhkan dari bumi segala keberkahannya berupa tanam-tanaman, serta menyuburkan air susu ibu. Pun akan dianugerahkan kepada mereka harta dan anak-anak, kebun-kebun yang subur dengan segala macam buah-buahan, di tengah-tengahnya mengalir air yang tidak pernah berhenti ". Demikian agungnya istighfar. Sebuah langkah yang selama ini selalu kita abaikan dalam mencari jalan keluar dari berbagai krisis yang kita hadapi. Dengan beristighfar, kita berupaya menyalakan kembali kesadaran kita. Kita mendekatkan diri kepada-Nya, menghilangkan jarak antara kita dengan-Nya. Sehingga, Allah selalu hadir dalam kehidupan kita, entah kala suka maupun duka, entah lapang atau sempit. Sesulit apa pun masalah, Allah SWT selalu membukakan pintu-pintu solusi bagi para ahli istighfar. Insya Allah…… Amin……
|