Aku bersama mahasiswa asing lainnya yang mendapatkan beasiswa dari CROUS-CNOUS, dimana kami sedang melanjutkan pendidikan di kota Dijon melakukan perjalanan ke Alsace. Belum juga posting tentang kunjunganku ke Alsace, tadi siang (11 Desember 2008) aku menerima email yang berbunyi sebagai berikut : Sujet : URGENT Séjour culturel à PARIS
Bonjour Purnawarnan,
Le CNOUS de PARIS organise un séjour culturel à PARIS du 27 décembre au 2janvier 2009 (voir courriers joints)
Je vous serais reconnaissante de bien vouloir m'indiquer dans la journée et avant 15 H cet après-midi, si ce sejour peut vous intéresser. Tout est pris en charge (transports, hébergement,repas)
Bien cordialement
Hmm ... jalan-jalan lagi lagi, gratis dan selama 7 hari semua di tanggung. Udah gitu tahun baru di Paris, moment yang langkah. Karena harus jawab segera jadi aku ikut mendaftar langsung, namun minta pulang tanggal 2 Januari pagi karena aku juga tanggal segitu mau ke Jura bersama teman-teman Indonesia di Dijon. Ternyata permintaanku di kabulkan ... makasih madame.
Balik kembali kecerita tentang perjalan bersama ke Alsace, sebenarnya tujuannya adalah memperkenalkan kepada kami budaya menjelang natal di Perancis pada umumnya. Biar lebih ada sejarahkan, pertama kali tujuan adalah Le château du Haut-Koenigsbourg dalam Indonesia artinya Istana Haut-Koenigsbourg. Perjalanan di tempuh selama 4 jam dengan Bus, dim ana berangkat dari Dijon jam 6.30. Selama perjalanan aku lebih banyak tidur, untuk gantiin semalam ngak tidur dan juga mempersiapkan tenaga untuk kunjungan yang nantinya sampai Dijon j am 23.00.
Dari seorang guide yang mengantarkan kami ke seti ap ruangan dan menjelaskan dari ruangan, meja, senjata dan lainnya. Istana ini sebe narnya merupakan bagian dan milik Jerman. Bersama teman-teman dari Algeri dan Rusia kami saling gantian foto. Yang menarik saat mengunjungi gudang senjata, te rnyata senjatanya masih asli. Entah sudah habis, atau di simpan disuatu tempat. Saat melihat senjata berbentuk senapan, kira2 panjangnya ada sekita 2 - 3 meter. Langsung aja ingat pembicaraan dengan Ruddy JS saat dia menggunjungi salah satu Istana di Skotland, katanya Pedangnya b erat banget .... gimana bawanya ya ?
Setelah waktu yang diberikan adalah 1.30 untuk mengikuti dan mengelilingi di Istana tersebut, perjalan selanjutnya adalah makan siang menuju kota yang sangat asli bangunannya. Le village de Riquewihr merupakan nama kota tersebut. Waktu yang diberikan cukup banyak, 2 jam . Bersama mahasiswa Algeri dan Rusia aku mencoba mengelilingi Centre Ville yang hanya sebesar area Margo City. Setelah mengelilingi kota tersebut dan karena waktu yang diberikan cukup banyak, setelah makan kami hanya duduk melihat para turis atau penduduk lokal yang sedang belanja untuk keperluan natal.
Perjalanan selanjutnya kota Kayserberg yang lebih dikenal Marché de noël de Kayserberg. Alsace merupakan kota yang sangat terkenal dengan pasar natalnya. Kalo di Indonesia saat menjelang lebaran muncul pasar kaget, di Perancis setiap kota mempunyai pasar kaget saat menyelang natal. Setelah melihat apa saja di pasar tersebut, kami ber-6 mengunjungi Istana yang terlihat tidak berbentuk. Yang ada hanya menara sebagai pengintai di salah satu sudutnya. Sisa bangunannya sudah rata dengan tanah. Mungkin Istana tersebut runtuh saat perang, karena tidak ada lagi bekas bangunannya kecuali menara. Jam 18.30 waktu janjian untuk kumpul kembali di Bus untuk kembali ke Dijon. Dalam perjalanan ke Dijon ... kami mampir di restoran untuk makan malam. Perjalanan yang mengyasikkan, selain ada bisa mengenal Perancis, bisa nambah teman dari negara lain. Tunggu berita perjalananku dengan CROUS dan mahasiswa asing lainnya ke Paris dan melewatkan tahun baru disana. Labels: Alsace, CROUS, Perancis, Petualang
|